Pemantauan indeks kualitas udara menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi. Di Jawa Timur, kualitas udara dapat bervariasi setiap harinya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui Indeks Kualitas Udara (AQI) di setiap kota. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai AQI di beberapa kota di Jawa Timur dan mengapa pemantauan kualitas udara sangat diperlukan.
Apa Itu Indeks Kualitas Udara (AQI)?
Indeks Kualitas Udara (AQI) adalah sistem pengukuran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa bersih atau tercemar udara yang kita hirup. AQI digunakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi udara di sekitar mereka. Skala AQI berkisar antara 0 hingga 500, di mana semakin tinggi angka AQI, semakin buruk kualitas udara. Berikut adalah kategori AQI yang dapat Anda temui:
- 0-50 (Baik): Kualitas udara sangat baik, aman untuk semua orang.
- 51-100 (Sedang): Kualitas udara cukup baik, tetapi orang yang sensitif mungkin mulai merasakan dampaknya.
- 101-150 (Tidak sehat bagi kelompok sensitif): Kelompok sensitif, seperti anak-anak dan orang dengan masalah pernapasan, bisa terpengaruh oleh kualitas udara.
- 151-200 (Tidak sehat): Semua orang dapat terpengaruh oleh kualitas udara yang buruk.
- 201-300 (Sangat tidak sehat): Semua orang dapat merasakan dampak serius dari polusi udara.
- 301-500 (Berbahaya): Kualitas udara sangat berbahaya bagi semua orang.
AQI Terkini di Jawa Timur
Di Jawa Timur, kualitas udara seringkali berada pada kategori sedang, meskipun ada beberapa kota yang mengalami kondisi yang lebih buruk. Pada 16 Maret 2025, beberapa kota besar di Jawa Timur tercatat memiliki AQI yang cukup beragam. Misalnya, Kota Blitar dengan AQI 86, yang tergolong dalam kategori sedang. Sedangkan di Banyuwangi, AQI tercatat sebesar 65, juga masuk dalam kategori sedang. Angka ini menunjukkan bahwa kualitas udara di kota-kota tersebut cukup aman, namun tetap perlu diwaspadai.
Pada 21 Februari 2025, AQI di Buduran tercatat mencapai 129, yang masuk dalam kategori “Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan gangguan pernapasan atau anak-anak perlu lebih berhati-hati di luar ruangan. Sebaliknya, Surabaya, sebagai ibu kota Jawa Timur, tercatat memiliki AQI sebesar 82 yang tergolong dalam kategori sedang, menunjukkan bahwa kualitas udara di kota tersebut cukup baik.
Dampak Kualitas Udara Terhadap Kesehatan
Kualitas udara yang buruk dapat memengaruhi kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan atau gangguan jantung. Paparan terhadap udara yang tercemar dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti batuk, sesak napas, dan iritasi mata. Selain itu, paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan serius, termasuk penyakit jantung dan stroke. Bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit pernapasan, paparan terhadap udara buruk dapat memperburuk kondisi mereka.
Mengapa Pemantauan Kualitas Udara Itu Penting?
Pemantauan kualitas udara di daerah-daerah padat penduduk seperti Surabaya, Blitar, dan Banyuwangi sangat penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Dengan mengetahui kondisi kualitas udara, masyarakat bisa mengambil tindakan pencegahan, seperti mengurangi aktivitas luar ruangan ketika AQI tinggi. Pemantauan ini juga membantu pihak berwenang dalam mengambil langkah-langkah mitigasi, seperti mengatur polusi kendaraan dan industri.
Selain itu, pemantauan kualitas udara memungkinkan masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Peningkatan kesadaran ini dapat membantu mengurangi polusi udara dengan mengurangi emisi gas berbahaya dari kendaraan dan pabrik.
Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Kualitas Udara
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas udara tetap baik. Salah satunya adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum atau bersepeda. Penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan dapat meningkatkan emisi gas karbon yang berbahaya bagi udara. Selain itu, membatasi pembakaran sampah, terutama yang berbahan plastik, juga dapat membantu mengurangi polusi udara.
Pihak pemerintah juga dapat berperan aktif dengan menerapkan kebijakan pengurangan polusi udara, seperti memperketat aturan emisi kendaraan dan memperbanyak area hijau. Tanaman dapat membantu menyaring polusi udara dan menghasilkan oksigen yang diperlukan.
Kesimpulan
Indeks Kualitas Udara (AQI) adalah indikator yang sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Pemantauan kualitas udara di Jawa Timur dan daerah lainnya perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan lingkungan yang sehat bagi penduduk. Dengan mengetahui AQI, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi kesehatan mereka. Mengurangi polusi udara melalui kebijakan yang tepat dan tindakan individu dapat membantu memperbaiki kualitas udara secara keseluruhan.
Dengan pemantauan yang tepat, kita dapat menjaga kualitas udara agar tetap bersih dan aman untuk dihirup oleh semua orang.