Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada 20 Maret 2025 memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas penerbangan di wilayah sekitarnya. Gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menghasilkan kolom abu vulkanik yang tinggi, mempengaruhi operasional bandara di Bali dan Lombok. Artikel ini akan mengulas dampak erupsi terhadap penerbangan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi situasi ini.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Pada 20 Maret 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi besar yang menyemburkan abu vulkanik ke ketinggian lebih dari 8.000 meter. Abu vulkanik ini menyebar luas dan mempengaruhi daerah-daerah sekitar gunung, termasuk beberapa kota besar yang menjadi tujuan wisata internasional. Salah satu dampak besar dari erupsi ini adalah gangguan terhadap penerbangan internasional yang melintasi area tersebut. Penerbangan ke Bali, Lombok, dan sejumlah destinasi lainnya mengalami pembatalan dan penundaan.
Penerbangan Internasional Terkena Dampak
Sejumlah penerbangan internasional yang melayani rute dari Australia ke Bali mengalami pembatalan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Maskapai Jetstar, yang mengoperasikan penerbangan ini, terpaksa membatalkan penerbangan mereka sebagai tindakan pencegahan terhadap dampak abu vulkanik. Hal ini menyebabkan penumpang yang telah memesan tiket untuk perjalanan pada 20 Maret 2025 harus menunggu pengaturan ulang jadwal penerbangan mereka.
Penundaan Penerbangan dari Lombok
Selain pembatalan penerbangan, sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional Lombok ke Singapura juga mengalami penundaan. Penerbangan Scoot TR 258/259 yang dijadwalkan pada 21 Maret 2025 ditunda menjadi 22 Maret 2025. Penundaan ini disebabkan oleh dampak abu vulkanik yang mengganggu ruang udara di sekitar bandara. Penumpang yang terpengaruh diminta untuk memantau informasi terbaru dari maskapai dan bandara untuk memastikan jadwal penerbangan yang baru.
Normalisasi Operasional Bandara
Meskipun sejumlah penerbangan dibatalkan atau ditunda, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali dan Bandara Internasional Lombok tetap beroperasi normal pada 22 Maret 2025. Setelah kondisi abu vulkanik mulai membaik dan tingkat aktivitas gunung menurun, operasional bandara kembali berjalan lancar. Pihak berwenang di bandara dan maskapai melakukan koordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Prosedur Keamanan untuk Penumpang
Penumpang yang akan terbang diharapkan tetap mematuhi prosedur keamanan yang telah ditetapkan oleh maskapai dan bandara. Mereka juga disarankan untuk selalu memeriksa informasi penerbangan melalui situs web resmi atau aplikasi maskapai untuk mengetahui kemungkinan perubahan jadwal. Penundaan atau pembatalan penerbangan dapat terjadi jika kondisi cuaca atau abu vulkanik mengancam keselamatan penerbangan.
Dampak Erupsi Terhadap Masyarakat Sekitar
Selain dampak terhadap penerbangan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mempengaruhi masyarakat di sekitar gunung. Hujan abu yang turun di beberapa desa seperti Desa Waiula dan Hewa menyebabkan gangguan pada kehidupan sehari-hari. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan diri.
Status Gunung Lewotobi Laki-Laki
Berdasarkan pemantauan aktivitas gunung, status Gunung Lewotobi Laki-Laki dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas). Pemerintah setempat telah mengeluarkan imbauan bagi warga untuk menghindari zona bahaya dengan radius tujuh kilometer dari puncak gunung. Ini merupakan langkah antisipasi untuk meminimalkan risiko yang dapat timbul dari kemungkinan letusan lebih lanjut.
Saran bagi Penumpang dan Wisatawan
Penumpang yang terdampak oleh pembatalan atau penundaan penerbangan diimbau untuk segera menghubungi pihak maskapai atau bandara guna memperoleh informasi terbaru. Bagi wisatawan yang memiliki rencana liburan ke Bali atau Lombok, mereka disarankan untuk menunda perjalanan jika tidak mendesak atau memilih alternatif transportasi lain. Para wisatawan juga harus memperhatikan kondisi cuaca dan erupsi yang dapat mempengaruhi perjalanan mereka.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Maret 2025 memberikan dampak signifikan terhadap industri penerbangan, terutama bagi penerbangan internasional yang melayani rute Bali dan Lombok. Meskipun operasional bandara kembali normal setelah beberapa hari, dampak erupsi terhadap masyarakat sekitar tetap perlu diperhatikan. Masyarakat dan penumpang pesawat diharapkan tetap mengikuti arahan dari otoritas setempat untuk memastikan keselamatan. Perjalanan udara di wilayah ini kembali dapat dilanjutkan dengan lebih aman setelah kondisi membaik.